Minggu, 31 Desember 2017

Welcome to The Real Life

Beberapa hari lalu, aku baca curhatan seseorang tentang pengalaman dia jadi jobseeker. Kedengarannya agak sensitif, tapi aku tertarik juga buat bahas ini.  Setelah kemarin-kemarin bahas gimana aku ngerjain TA sampai tips n tricknya juga, sekarang aku pengen sharing tentang fase hidup yang lebih kompleks dari masa kuliah.

Berakhirnya masa kuliah sebenarnya adalah awal masuknya kita ke dunia baru, the real life. Kenapa? Karena ibaratnya nih, orang tua udah nyekolahin kita sampai perguruan tinggi. Mereka udah nganterin kita ke gerbang kehidupan baru, kehidupan nyata yang sesungguhnya, di mana kita harus bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Kita yang harus menentukan, mau kemana kita setelah menyelesaikan pendidikan kita. Mau kemana kita membawa masa depan kita. Apakah mau lanjut sekolah lagi? Kerja di perusahaan multinasional? Kerja di perusahaan BUMN? Jadi PNS? Mau nyoba bisnis? Mau kerja di perusahaan yang biasa-biasa aja? Atau mau nikah muda? Hehehe

Semua itu terserah kita. Karena setelah lulus dari perguruan tinggi, kita bertindak sebagai nahkoda untuk hidup kita sendiri. Kemana kapal akan melaju, tergantung dari apa yang kita pilih setelah lulus.

Kalau akuuu, aku memutuskan untuk bekerja setelah lulus. Aku ingin jadi wanita mandiri yang punya karir bagus di perusahaan multinasional atau BUMN. Ya, bermimpi itu boleh saja. Setiap orang pasti punya dream company masing-masing. Asal jangan kecewa berlebihan aja kalau ternyata apa yang diimpikan nggak kesampaian.

Aku mulai mencari kerja sejak bulan Juli, dua bulan sebelum wisuda. Aku mendaftar ke banyak perusahaan, mulai dari perusahaan multinasional, perusahaan BUMN, sampai CPNS. Nggak kehitung berapa perusahaan yang udah aku lamar dan nggak kehitung juga berapa kali aku gagal.

Menurutku, cari kerja nggak cukup dengan modal lulusan dari perguruan tinggi unggulan, IPK cumlaude, pengalaman kerja yang bejibun atau prestasi yang bagus. Pokoknya nggak cukup dengan CV yang menurut kalian menarik. I think, ada something yang dicari perusahaan. Dan tiap perusahaan pasti berbeda-beda. Bisa tergantung dari visi-misi perusahaan atau posisi yang sedang dilamar.

Contohnya, aku pernah ikut tes untuk posisi Purchasing Staff. Waktu psikotest, pihak HR bilang kalau sistem penilaiannya nggak cuma ditentuin dari hasil psikotest aja, tapi juga tipe kepribadian kandidat. Karena posisi sebagai Purchasing Staff yang salah satu tugasnya adalah bertemu supplier dan melakukan negosiasi, mereka tidak mencari kandididat yang punya kepribadian introvert. Daaan aku seperti menerima tamparan keras, aku seorang introvert. Mau sebagus apa CV-ku, aku tidak mungkin bisa lolos. Setelah dua minggu, aku pun memperoleh email yang memberitahukan kalau aku nggak lolos ke tahap selanjutnya.

Sampai detik ini, tiga bulan setelah aku lulus pun, belum ada pekerjaan yang nyantol. Kadang suka sedih kalau buka sosmed dan ngeliat temen-temen yang udah kerja. Belum lagi omongan tetangga yang nggak jarang bikin gregetan sendiri. Mereka mikirnya aku di rumah terus, doing nothing. Padahal setiap saat, aku selalu mencari loker. Kalau ada yang sesuai persyaratan, aku langsung apply. Tapi people jaman now mana peduli, mereka kan sukanya ngejudge tanpa tahu yang sebenernya terjadi.

Sudahlah, lupakan omongan mereka. Jangan hidup dengan mempedulikan omongan orang lain.

Dari beberapa tes yang udah aku jalanin, aku cuma pernah sekali doang lulus tahap psikotest. Perlu dicatat, SEKALI DOANG. Astra Internasional, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Honda Prospect Motor, Astra Motor - Main Dealer, Toyota Astra Financial Services, P&G, Danone. Dari perusahaan-perusahaan tersebut, cuma PT Toyota Astra Financial Services yang ngasih kesempatan sampai interview psikolog. Perusahaan yang nggak kesebut, seleksi administrasi aja nggak lolos.

Kadang aku mikir, apa aku sebego ini sampai psikotest aja nggak lolos? Tapi balik lagi, setiap perusahaan punya penilaiannya masing-masing dan mungkin aku belum memenuhi kriteria yang mereka cari. Apapun kondisinya, positive thinking itu sangat perlu. Kita harus tetap yakin bahwa everyone has their own time dan Allah telah mempersiapkan sesuatu yang lebih indah setelah kegagalan.

Dan dari semua kegagalan yang aku lalui, aku mencoba menanamkan ini pada diriku -bahwa bukannya aku bodoh, tapi aku memang tidak sesuai dengan yang mereka cari.

Buat temen-temen yang sampai sekarang juga masih dalam proses pencarian, jangan mudah patah semangat. Kejar apa yang menjadi -your dream company or your dream job. Coba semua kesempatan yang ada dan jangan mudah banting setir. Kejar sampai kalian ngerasa bahwa ini adalah usaha terbaik kalian. Berdoalah dan pasrahkan semuanya pada Allah, serta mulai susun plan lainnya.

Semoga kita tetap menjadi hamba-Nya yang pantang menyerah, terus berusaha dan berdoa. Semoga kita diberikan keikhlasan jika nantinya apa yang kita terima bukanlah apa yang kita inginkan. Allah lebih mengetahui apa yang terbaik buat kita. Semangaaat!!!

Jumat, 29 Desember 2017

Tips n Trick TA

Evaluasi Akhir Semester Ganjil telah berlalu, liburan pun sudah di depan mata. Namun bagi mahasiswa tingkat akhir, liburan kali ini akan sangat berbeda. Pasalnya, mereka harus mempersiapkan Tugas Akhir. Kalau jamanku dulu, seminar TA dilaksanakan mulai akhir bulan Februari. Berarti bulan Desember ini, seharusnya sudah ada bahan dong mau ambil TA tentang apa dan siapa dosen pembimbingnya. Nah kali ini, aku akan sharing beberapa tips dan trick dalam mengerjakan TA berdasarkan pengalaman pribadi.

Topik
Hal pertama yang harus dilakukan dalam mengerjakan TA adalah mencari topik. Kalian bisa memperoleh topik dengan berbagai macam cara. Kalau aku dulu, aku mencari topik dengan banyak membaca TA dari senior. Dari situ kalian akan memperoleh, ya minimal gambaran lah kalian mau TA yang seperti apa. Tidak hanya itu, banyak membaca TA dari senior juga bisa memberikan gambaran kalian pengen masuk lab apa. Kalau saran aku sih, TA itu jangan yang terlalu susah, yang penting lulus hehehe. Selain itu, kalian juga bisa baca berita, kira-kira permasalahan apa yang krusial dan perlu ditangani. Aku dulu dapet topik yang paling akhir ya dari baca berita.

Data
Setelah menemukan topik, jangan dulu buru-buru milih dosen. Kalian harus memastikan bahwa topik yang kalian ambil, ada datanya. Karena kalau kalian buru-buru ke dosen setelah menemukan topik dan belum nemu datanya, kemungkinannya akan semakin besar untuk dosen mengganti topik kalian. Apalagi kalau dosennya punya proyek. Iya kalau proyeknya mudah dan kalian suka, kalau enggak? Kan malah mempersulit kalian.

Metode
Selanjutnya setelah kalian menemukan data, kalian harus menyesuaikan antara topik, jenis data dan metode apa yang sesuai. Biar aman, biar pas ketemu dosen kalian nggak terkesan kosongan. Dosen pun bisa paham apa yang pengen kalian kerjain. Tapi misal kalian kesulitan nentuin metodenya, kalian bisa sih nanya atau lebih tepatnya diskusi sama dosen. Dengan catatan, jangan sok pinter yah hehehe. Kalau kalian nggak setuju sama apa yang dikatakan dosen atau kalian punya pendapat sendiri, ingaaat jangan sok pinter dan sampaikan pendapat kalian dengan sopan disertai referensi. Biasanya dosen minta referensi dari jurnal internasional.

Dosen pembimbing
Nah setelah menemukan topik, data aman, metode sesuai, baru kalain nyari dosen pembimbing yang cocok dengan topik dan metode kalian. Istilahnya yang satu lab lah. Setelah nentuin, temuin beliau. Ceritakan TA seperti apa yang kalian pengen kerjakan. Ceritakan sedetail mungkin. Biasanya sih kalau udah jelas apa mau kalian, data udah ada dan metodenya tepat, dosen bakalan cepet nge-acc. Dan berdasarkan pengalamanku, dosen pembimbingku dulu langsung meminta aku untuk analisis datanya. Ngeliat hasilnya seperti apa. Kalau hasilnya kurang bagus, kemungkinan dosen akan meminta kalian untuk ganti metode. Atau bahkan ganti topik sih.

Mulai kerjakan
Daaan kalau sudah coba-coba analisis dan hasilnya bagus, langsung deh mulai dikerjakan. Jangan pernah menunda buat ngerjain TA, karena menunda ngerjain TA sama dengan menunda wisuda. Lawan rasa malasmu dan hajar TA!!!



Yeay! Ini adalah penutup dari serangkaian sharing tentang TA. meskipun tips n trick ini mungkin lebih ditujukan untuk mahasiswa Statistika, tapi semoga bermanfaat untuk yang lain juga. See you :)