Jumat, 26 Oktober 2018

Pernah tidak, 
kalian merasa sedih 

Sedih untuk sesuatu yang kalian tahu, 
dan ingin kalian ceritakan 

Tapi yang akhirnya kalian lakukan, 
adalah diam di atas sajadah 

lalu menangis... 

Menangis hingga dada sesak, 
dan kepala sakit 

Pernah tidak? 

Sabtu, 13 Oktober 2018

Sebuah Lagu

Suatu hari, seseorang mengirimkan pesan singkat padaku.

"Aku ikut lomba nyanyi di radio, nanti malem dengerin ya."

Satu jam sebelum acara dimulai, aku sudah di kamar kakakku, duduk manis di depan radio kesayangannya.

Jaman dulu, sebelum ada smartphone, radio menjadi barang yang istimewa. Kita bisa mendengarkan lagu-lagu hits pada masa itu, hingga mengirimkan pesan untuk seseorang yang kita kagumi.

Aku jadi ingat, dulu di samping rumahku, ada bengkel yang sering memutar radio dengan suara yang sangat keras. Ketika lagu Buka Hatimu dari Armada diputar, aku selalu keluar rumah. Duduk di teras, menikmati lagu dan bersenandung pelan.

Aku juga pernah mengirimkan salam untuk seseorang. Sebenarnya iseng saja. Ketika pesanku dibacakan oleh penyiar radio, aku langsung tertawa. Dan tentu saja, juga berharap si dia sedang mendengarkan radio yang sama.

Ah, rasanya ingin kembali ke masa itu.

Peserta pertama, seorang perempuan. Namanya tidak asing. Sungguh, aku pernah mendengar nama itu sebelumnya. Sepertinya seseorang pernah bercerita tentang dia. Tapi, aku lupa.

"Di dunia ini banyak orang yang punya nama sama," batinku.

Suara perempuan itu sangat indah. Aku mendengarkan ia bernyanyi dengan mata tertutup. Lagu dan suaranya menyatu, membuat siapa saja yang mendengarkan pasti terbawa suasana.

Ada lima peserta dalam lomba itu. Dan dia, mendapat giliran terakhir.

...
Terimakasih cinta
Untuk segalanya
Kau berikan lagi kesempatan itu
...

Sungguh di luar dugaan. Seseorang yang aku kagumi, ternyata pandai bernyanyi. Dan demi apapun, rasa kagumku kala itu bertambah.

"Suaramu bagus." pujiku dalam sebuah pesan singkat.

"Terimakasih. Kamu tahu tidak? Perempuan yang tampil pertama, dia adalah mantan kekasihku. Dan, aku lupa belum cerita. Dia bersedia menerimaku kembali." balasnya.

Aku terdiam.

Ternyata, aku tidak lupa.

Perempuan itu, benar dia.

Kamis, 04 Oktober 2018

Tetap Yakin

Hari ini,
kembali berjuang

Berangkat pagi,
tiba sore

Kata ibu,
Tak apa bersusah sekarang

Kelak,
akan bahagia juga

Tak usah cemas,
Tuhan pasti menepati janji-Nya

Tetap yakin,
dan berikan yang terbaik